Air Bersih dan Sanitasi Jadi Syarat Desa Sehat
KARAKTERISTIK umum daerah tertinggal adalah wilayah yang luas dan jumlah penduduk yang sedikit dan tersebar. Daerah tertinggal di Indonesia memiliki luas wilayah 56 persen dari luas Indonesia dan jumlah penduduk 20 persen dari total penduduk Indonesia.
Masalah kesehatan yang dihadapi daerah tertinggal adalah tingginya Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), fasilitas kesehatan, sumber daya kesehatan, tenaga dokter puskesmas, tenaga bidan desa, akses air minum dan sanitasi, hingga gizi buruk.
Masalah kesehatan yang dihadapi daerah tertinggal adalah tingginya Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), fasilitas kesehatan, sumber daya kesehatan, tenaga dokter puskesmas, tenaga bidan desa, akses air minum dan sanitasi, hingga gizi buruk.
Asisten Deputi Urusan Sumber Daya Kesehatan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT), Hanibal Hamidi mengatakan di lapangan saat ini hampir setiap hari mendengar masalah gizi buruk hingga stunting atau bayi lahir dengan kekurangan gizi mencapai 40 persen.
"Ada proses pelayanan kesehatan saat ini banyak yang justru mengedepankan prinsip transaksional. Kita maklum bahwa dokter belajarnya mahal, waktu lama, negara juga tak bisa jamin kesejahteraannya. Artinya ini dibiarkan bertarung di pasar. Kondisi ini ditetapkan secara politik, sesuai UU 17 tentang rencana capaian 2025, diharapkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan terwujud," ujarnya dalam peluncuran buku Perdesaan Sehat 'Tonggak Revolusi Kesehatan Indonesia' di Kampus Universitas Indonesia (UI), Minggu malam, 19 Oktober 2014.
Ia mendorong harus ada percepatan dalam Sistem Kesehatan Nasional. Hal itu juga termuat dalam PP terkait Sistem Kesehatan Nasional.
"Faktor - faktor yang mempengaruhi ada tiga yakni air bersih, sanitasi, dan gizi. Ini harus ditatakelolakan. Yang utama yakni WHO lakukan kajian proses panjang bahwa, 80 persen ditentukan kualitas SDM-nya. Dokter puskesmas harus jadi jabatan fungsional ditempatkan pemerintah dalam basic sick memberikan layanan primer atau dasar," ungkapnya.
"Faktor - faktor yang mempengaruhi ada tiga yakni air bersih, sanitasi, dan gizi. Ini harus ditatakelolakan. Yang utama yakni WHO lakukan kajian proses panjang bahwa, 80 persen ditentukan kualitas SDM-nya. Dokter puskesmas harus jadi jabatan fungsional ditempatkan pemerintah dalam basic sick memberikan layanan primer atau dasar," ungkapnya.
Lalu meningkatkan fungsi bidan di setiap desa, dengan menempatkan dokter puskesmas dan bidan desa mewujudkan pembangunan nasional berbasis kesehatan. Puskesmas dan Poskesdes dengan membawahi Posyandu yang berperan menggerakan swadaya desa yang mandiri dalam ketersdiaan air bersih, sanitasi, dan gizi.
"Jika pilar ini terwujud kami pastikan percepatan sigifikan, Angka Harapan Hidup Naik AKI dan AKB menurun, sejlan dengan UU desa yang sudah jalan terciptalah perdesaan yang sehat," tandasnya.